24 Apr 2019, 19:13 WIB - Oleh: ilustrasi Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor produk kerajinan Indonesia dapat meningkat hingga 9% pada 2019. Guna memacu ekspor tersebut, salah satu kebijakan strategis yang bisa dijalankan ialah penguatan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, selain memfasilitasi pembiayaan bagi pelaku IKM yang ingin melakukan ekspor, LPEI juga mampu berperan dalam pengembangan IKM melalui pembiayaan jangka panjang. Sepanjang 2018, pengapalan produk handycraft nasional mencapai US$1,2 miliar ke 50 negara, atau naik 4 kali lipat dibandingkan 1999 yang tercatat US$300 juta ke 20 negara. Negara tujuan utama ekspor antara lain Amerika Serikat, Jepang, Belanda, dan Inggris. “Beberapa catatan untuk peningkatan ekspor produk kerajinan, dari hasil diskusi dengan pelaku IKM [industri kecil dan menengah], antara lain membutuhkan pendampingan mengenai desain dan akses pendanaan,” kata Airlangga pada pembukaan Pameran Inacraft 2019 di Jakarta, Rabu (24/4/2019) Dia mengatakan industri kerajinan merupakan salah satu sektor industri kreatif yang mampu berkontribusi besar bagi perekonomian nasional. Industri kerajinan yang didominasi oleh IKM dinilai terus berkembang, sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan. “Berbagai produk kerajinan yang dihasilkan oleh tangan-tangan terampil yang umumnya adalah para pelaku usaha industri mikro, kecil dan menengah ini tidak hanya untuk memenuhi pasar lokal saja, tetapi juga telah merambah ke pasar ekspor,” kata Airlangga. Menurut Menperin, Indonesia memiliki keunggulan dalam pengembangan industri kerajinan karena keragaman budaya yang menjadi ciri khas di masing-masing daerah. “Potensi lainnya adalah ketersediaan bahan baku yang berlimpah, menjadi keunikan tersendiri bagi produk kerajinan Indonesia,” ungkapnya. Bahan baku tersebut, antara lain kayu, rotan, bambu, keramik, serat alam, logam, perhiasan, lembaran kain, dan batu-batuan. “Saat ini juga sudah ada bahan baku dari hasil pengembangan teknologi modern.” Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : ekspor, kerajinan Simak Video Pilihan di Bawah Ini :
Salah satu komponen penting pelestarian wisata di Indonesia adalah kemampuan masyarakat setempat untuk mengelola sumber daya pariwisatanya dengan baik. Sumber daya pariwisata sendiri bisa dikaitkan dengan banyak hal, contohnya seperti keunikan budaya yang ditampilkan dalam tarian atau upacara adat, kekhasan rumah adat, pemandangan alam yang memesona, dan tentunya ragam kerajinan tangan. Indonesia amat kaya akan kerajinan tangan yang telah menjadi identitas masing-masing daerah. Pengelolaan usaha kerajinan tangan yang baik tentu akan turut mengembangkan pariwisata Indonesia ke arah yang lebih mandiri. Tidak mudah memang untuk mengelola keragaman kerajinan tangan seluruh daerah di Indonesia. Akan tetapi dengan majunya teknologi, inisiatif ini dapat difasiltasi dengan strategi implementasi yang tepat. Setiap barang kerajinan berasal dari usaha-usaha kecil dan menengah dari masyarakat seluruh Indonesia. Portal kerajinan ini tidak menyasar mereka yang telah memiliki badan usaha resmi, tetapi usaha-usaha rumahan kelas kecil dan menengah. Mereka akan dibantu untuk memasarkan produknya ke pasar yang lebih luas. Bayangkan ada ribuan masyarakat pemilik usaha kecil dan menengah dari Sabang sampai Merauke menjual ratusan ribu jenis kerajinan unik khas bangsa ini. Secara tidak langsung, portal ini bisa menjadi etalase bangsa Indonesia. Ada dua poin penting yang disasar dengan pengembangan portal situs kerajinan tangan Indonesia. Yang pertama adalah pelestarian keunikan budaya. Masyarakat sekitar akan semakin paham bahwa keunikan budaya tempat mereka tinggal menyimpan potensi besar untuk terus dikembangkan. Jika mereka terus menerus mengembangkan kerajinan yang menjadi representasi sebuah budaya daerah sendiri, maka budaya tersebut akan semakin kaya dan tak akan pernah mati. Bukan tidak mungkin, akan ada motif atau bentuk kerajinan tangan baru hasil kreasi masyarakat. Sebuah identitas budaya yang dibalut keunikan bentuk dan motif kerajinan. Poin penting yang kedua adalah kemandirian ekonomi. Bukan cerita baru jika tidak sedikit masyarakat sekitar tempat wisata kurang menghargai kekayaan daerahnya. Mereka justru seringkali menyia-nyiakan kesempatan itu dengan tidak arif menjaganya. Padahal, dengan mereka mengembangkan kerajinan khas daerah, secara tidak langsung mereka akan diajari untuk turut membangun ekonomi yang mandiri. Pengrajin bisa menjadi profesi tetap dan sekaligus mata pencaharian yang menjanjikan. Koperasi-koperasi akan berdiri dan semakin berkembang untuk menfasilitasi pinjaman modal dengan potensi pengembalian yang cukup baik mengingat pasar yang semakin luas. Di luar sana, banyak sekali pasar yang bisa disasar oleh penjualan kerajinan tangan khas seluruh dearah di Indonesia. Tidak hanya pasar domestik, tapi juga pasar mancanegara. Pasar domestik saat ini memang memegang peranan penting mengingat tren traveling sedang menanjak dan jumlah penduduk Indonesia yang cukup banyak. Portal kerajinan tangan Indonesia dapat diakses siapa saja dan di mana saja. Portal ini juga memungkinkan pembelian secara online yang dapat memudahkan pembeli untuk melakukan transaksi. Seiring berjalannya waktu, efek penggunaan teknologi ini juga dapat mempengaruhi daerah penghasil kerajinan. Masyarakat sekitar daerah wisata nantinya akan merasa perlu untuk belajar menggunakan teknologi, seperti komputer, agar dapat memasarkan hasil kerajinannya dengan lebih baik. Di satu sisi, pembeli mendapat kemudahan dan di sisi lain, pemahaman masyarakat akan pendidikan teknologi meningkat. Saat ini, Indonesia sudah memiliki portal pariwisata yang berisikan konten-konten lengkap tentang berbagai daerah di Indonesia, yaitu Indonesia Travel. Tentu akan semakin baik jika Indonesia Travel juga dilengkapi dengan portal kerajinan tangan Indonesia. Selain melancong, wisatawan juga dapat membeli kerajinan tangan sekembalinya dari tempat wisata itu. Ini menjadi sebuah tujuan sederhana untuk terus menggulirkan roda ekonomi di daerah-daerah wisata tersebut. Dengan begitu, diharapkan sisi keberlanjutan tempat wisata akan terus terbina dan kekayaan budaya Indonesia tak akan berhenti tumbuh. Pandan, Peluang Pasar di Tanah Kayong Para Pengrajin Tikar yang memanfaatkan pandan. Pandan merupakan tanaman pantai yang saat ini mulai dilirik oleh banyak orang sebagai peluang pasar di Tanah Kayong (sebutan untuk daerah Ketapang dan Kayong Utara), Kalbar. Para pengrajin saat ini mulai memanfaatkan pandan untuk diolah menjadi berbagai aneka kerajinan berupa anyaman tikar dan beragam jenis asesoris lainnya. Seperti diketahui pandan merupakan tanaman hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan termasuk serat alam yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kerajinan seperti tikar dan beraneka jenis kerajinan lainnya seperti alas meja dan tas. Peluang pasar aneka kerajinan berbahan dasar pandan sangat besar, mengingat kerajinan tersebut ramah lingkungan, pemanfaatannya tanpa merusak alam dan pandan memiliki nilai seni tinggi karena pandan diolah dan dianyam dengan beraneka motif ciri khas daerah seperti motif pucuk rebung dan durian. Kerajinan dari pandan banyak diminati turis mancanegara. Negara tujuan ekspor kerajinan pandan seperti ke Amerika, Afrika, Eropa, dan Asia. Pandan mudah didapat di sebagian wilayah di Indonesia dan harga yang murah. Walaupun bahan baku yang murah, namun kerajinan berbahan dasar pandan memiliki nilai jual yang tinggi. Kreativitas dalam membuat kerajinan sangat penting karena trend pasar akan selalu berubah. Sampai saat ini, produsen kerajinan dituntut untuk terus mempertahankan kualitas dan memiliki inovasi-inovasi baru untuk menjaga kelangsungan usahanya. Pemasaran barang-barang kerajinan telah di pasarkan di dalam atau luar negeri. Untuk pemasaran produk, sampai saat ini telah di Kirim ke galeri handcraft di Batam dan di luar negeri ke galeri Rain forest di Amerika dan beberapa pembeli dari Singapura. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemasaran produk kerajinan adalah keunggulan produk dan segmentasi pasar. Seorang produsen harus fokus pada keunggulan produk seperti kualitas produk, desain yang selalu up-todate, harga yang terjangkau. Segmentasi pasar merupakan target pasar dituju. Hal ini penting karena menentukan lokasi pemasaran yang akan dilakukan. Pemasaran kerajinan bisa dilakukan di obyek wisata, toko seni, butik, toko cinderamata, lokasi pagelaran seni, pameran, dan pasar seni. Indonesia dikenal dengan kaya akan keanekaragaman hayati khususnya hasil alam yang melimpah layak dijadikan sebagai prospek penghasilan masyarakat tanpa merusak hutan. Kekayaan Indonesia tersebut mendorong pertumbuhan industri kerajinan berbahan serat alam. Kerajinan berbahan serat alam akan terus berkembang seiring dengan bertambahnya kebutuhan hidup masyarakat seperti tikar dan aneka jenis anyaman seperti alas meja, tas, topi, tempat Tissue dan berbagai jenis asesoris lainnya. Bagaimana peluang tersebut bisa dijalankan di daerah Ketapang dan Kayong Utara, tentunya tidak lepas perhatian dari semua pihak untuk peduli dan berkeinginan untuk membangun peluang tersebut. Dalam hal ini, pemerintah maupun pihak swasta, NGO dan termasuk individu yang ingin mengembangkan peluang tersebut. Semoga kerajinan pandan ini mampu terus meningkat dan dapat dijadikan sebagai sumber pendapat bagi para pengrajin dan masyarakat di Tanah Kayong. (dm) |