Show
Cerpen yang baik adalah cerpen yang mampu mendeskripsikan suasana dan menghidupan feel dalam cerita. Maka, cara setting latar cerpen salah satu alternatif untuk dilakukan. Latar cerpen berfungsi sebagai alat untuk mendeskripsikan setiap tokoh dan motorik di dalam sebuah cerita. Misalnya, cerita tersebut sedih atau suasana tempat yang kurang asri. Hal tersebut didesripsikan oleh latar dalam sebuah cerpen. Baca Juga: Cerpen: Pengertian, Ciri, Fungsi dan Kelebihan Kekurangan Maka dari itu, di sini saya akan menjelaskan Latar Cerper: Pengertian, Jenis dan Analisis Latar yang dapat mempermudah seseorang mendalami dunia kepenulisan terutama cerpen. A. Pengertian Latar CerpenLatar cerpen adalah keterangan tentang ruang, waktu dan juga suasana terjadinya peristiwa di suatu karya. Latar cerpen juga diartikan sebagai unsur intrinsik dalam sebuah karya sastra, terutama pada cerpen. pengertian latar cerpen menurut para ahli: 1. Abrams (1981:175) Pengertian Latar cerpen menurut Abrams adalah tempat, hubungan waktu dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. 2. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Pengertian latar cerpen menurut KBBI adalah keterangan tentang waktu, ruang dan suasana terjadinya peristiwa dalam sebuah karya sastra. 3. Suparmin (2009:60) Pengertian Latar cerpen menurut Suparmin, latar tempat ataupun latar waktu dalam sebuah karya sastra akan mempengaruhi inti cerita dan pengambilan nilai-nilai yang akan diungkapkan si pengarang. B. Fungsi Latar CerpenFungsi latar cerpen yaitu untuk menggambarkan kejadian secara jelas, agar peristiwa atau kejadian yang telah terjadi dalam suatu karya sastra dapat menyajikan informasi yang jelas mengenai situasi dalam sebuah cerita. Baca Juga: Materi Lengkap Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen C. Jenis Latar CerpenAdapun jenis latar cerpen terbagi menjadi lima, di antaranya: 1. Latar Waktu Contoh: "Malam pun tiba." 2. Latar Tempat Contoh: "... di sebuah bar tua." 3. Latar Suasana Contoh: "Hatiku berbunga-bunga." 4. Latar Alat Contoh: "Kugunakan kacamata." 5. Latar sosial Contoh: "Aku lahir di keluarga konglomerat." D. Majas dalam Latar CerpenMajas tak selalu identik dengan puisi, pada cerpen juga terdapat majas. Jenis majas dalam cerpen pun sama dengan yang ada pada puisi, tapi ada keistimewaan tersendiri dalam cerpen. Kalau menggunakan majas di cerpen harus pintar-pintar menempatkannya, katena tidak semua kalimat bisa dibuat majas. Diambil dari Kisah Wanita Tua. " ... Tatapan matanya kosong, menyiratkan tiada cahaya hidup dalam dirinya." Pada kutipan cerpen di atas terdapat majas metafora yang menjelaskan latar suasana yang lesu, tidak memiliki semangat hidup. E. Feel dalam Latar CerpenSeperti yang kalian ketahui, majas adalah gaya dari kepenulisan dari pengarangnya. Dengan majas kita membawa imajinasi pembaca ke dunia cerpen milik kita sehingga pembaca mendapat feel yang terkandung dalam cerpen. Ada beberapa pilihan: 1. Kalian memilih di kala pagi. 2. Di saat mentari menyingsing dari ufuk timur. Kalimat satu mungkin sangatlah simple dan banyak orang yang memakainya. Sementara, kalimat dua itu menggunakan majas dan pendetailan sehingga pembaca bisa lebih berimajinasi. F. Analisis Latar CerpenPukul 07.00 WIB sampailah aku di ruang kelas sekolah tercinta dan siap mengikuti pembelajaran. Kebetulan hari ini sedang tidak ada jadwal piket membersihkan kelas. Kelas yang tertib yaitulah kelasku, bagaimana tidak? Bahkan kelas yang lain masih sibuk piket nyapu, siram tanaman, dan berbaris di depan kelas. Sedangkan kelasku sudah menyelesaikan semua itu, tinggal menunggu pembelajaran dimulai. Itulah sebabnya mengapa kelasku menjadi kelas favorit para guru, selain bersih juga nyaman untuk ditempati, terlebih hiasan dinding kelas yang membuat suasana kelas terkesan indah. Dari cerita yang sangat sederhana tersebut, dapat kita analisis bahwa terdapat 3 latar cerpen yang ada di dalamnya berikut keterangannya: 1. Latar tempat: Ruang Kelas. 2. Latar waktu: 07.00 WIB. 3. Latar suasana: Bersih nyaman dan terkesan indah. 4. Latar alat: Setiap Jum'at sekolahku selalu mengadakan Jumat Bersih di setiap dua minggu sekali. Aku dapat bagian untuk membawa "sapu" sebagai alat kebersihan yang akan kugunakan nanti. 5. Latar sosial: Suatu hari sang Raja yang mempunyai sifat peduli dengan budi pekerti rakyatnya. Dia ingin mencoba menguji kepedulian rakyatnya terhadap orang yang tak mampu. Sang Raja menyamar menjadi seorang pengemis, dan tak disangka seorang yang menolongnya justru malah orang yang sudah lama bertahan hidup dalam kondisi kemiskinan. Akhirnya, Raja pun memberikan imbalan atas kebaikan rakyatnya yang peduli dengan orang lain meskipun dirinya sendiri sedang susah. Dapat kita cermati bersama bahwa latar sosial dalam cerita tersebut adalah kepedulian Raja dengan rakyatnya. G. Kesimpulan Latar cerpen adalah keterangan tentang ruang, waktu dan juga suasana terjadinya peristiwa di suatu karya. Tanpa latar, tokoh atau penokohan tidak bisa berjalan sesuai dengan cerita yang ditargetkan. Terdapat lima komponen latar, di antaranya: latar waktu, latar tempat, latar suasana, latar alat dan latar sosial. *Penulis: Wiranti, Silmi Dina Achsani, Ikhsan Mustaqim, Yeyen Nur Fhadila, dan Linda Aprilia Wati. Merdeka.com - Cerpen, atau cerita pendek, adalah cerita yang panjangnya nggak lebih dari 10 ribu kata. Ia biasanya hanya punya satu konflik, tapi digali dengan cukup dalam dan dibahas dengan detail yang pas untuk cerita pendek. Kali ini, Kelas Merdeka akan membahas salah satu unsur intrinsik cerpen, yaitu setting. Dimana sebuah kejadian pada cerpen terjadi? Kapan dan seperti apa suasananya? Semua itu bisa terjawab jika suatu cerpen punya setting atau latar ynag baik. Agar kamu nggak bingung, di bawah ini adalah 3 jenis latar yang kamu perlu tahu:
Contoh penjelasan latar pada cerpen Seno Gumira Ajidarma yang berjudul Ibu yang Anaknya Diculik Itu: Ibu terkulai di kursi seperti orang mati. Pintu, jendela, televisi, telepon, perabotan, buku, cangkir teh, dan lain-lain masih seperti dulu—tetapi waktu telah berlalu sepuluh tahun. Tinggal Ibu kini di ruang keluarga itu, masih terkulai seperti sepuluh tahun yang lalu. Rambut, wajah, dan busananya bagai menunjuk keberadaan waktu. Telepon berdering. Ibu tersentak bangun dan langsung menyambar telepon. Diangkatnya ke telinga. Ternyata yang berbunyi telepon genggam. Ketika disambarnya pula, deringnya sudah berhenti. Ibu bergumam. Nah, sekarang ayo kita analisis unsur intrinsic setting atau latarnya.
Nah, itulah cara membaca latar dengan sederhana. Kadang-kadang latar bisa langsung terlihat dari kata-kata yang dipakai, dan bisa juga tersirat. Kamu juga bisa, kan? |