Cara mengganti engine mounting taruna

Seperti halnya komponen mobil lainnya, engine mounting juga harus rutin diganti. Jika tidak, hal itu bisa mempengaruhi performa dari mobil itu sendiri. Lantas, kapan harus mengganti engine mounting?

Setelah Odometer Mencapai Kilometer Tertentu

Waktu yang tepat untuk mengganti engine mounting sangat tergantung pada kilometer yang dicapai sebuah mobil. Biasanya, engine mounting baru bisa diganti bila mobil sudah mencapai kilometer ke 50 ribu ataupun 60 ribu.

Namun, angka tersebut tidaklah mutlak seratus persen. Apalagi, jika mobil yang dipakai berada di kota-kota besar. Mobil yang  ada di kota-kota besar lazimnya rentan sekali terkena macet. Hal itu bikin odometer mobil punya kilometer yang kecil, namun performa mesinnya cenderung besar.

Setelah Mengalami Beberapa Gejala

Selain ukuran kilometer tertentu, waktu untuk mengganti engine mounting juga bisa dilihat dari gejala yang dialami mobil. Setidaknya ada beberapa gejala pada mobil yang menandakan bahwa engine mounting harus diganti. Apa saja gejala-gejala tersebut?

Mesin Mobil Tiba-Tiba Menghentak

Gejala yang pertama ini akan Sahabat rasakan saat Sahabat tengah mengemudikan mobil Sahabat. Ciri munculnya gejala ini adalah mulai adanya rasa seperti tersentak, terutama saat mobil pertama kali dikemudikan.

Mesin Mulai Bergetar Hebat

Kalau gejala yang satu ini muncul saat mobil tengah dalam kondisi stasioner. Saat dalam kondisi tersebut, mesin mobil akan mengalami getaran yang hebat dibanding biasanya. Gejala ini biasanya muncul akibat engine mounting tak sanggup lagi menyangga mesin mobil dengan baik.

Munculnya Bunyi-Bunyi yang Aneh

Gejala selanjutnya yang akan terjadi adalah munculnya bunyi-bunyi yang aneh. Biasanya, bunyi-bunyi yang keluar akan terdengar seperti ‘klutuk-klutuk’. Gejala satu ini biasanya terjadi lantaran karet pada engine mounting mengalami getas.

Posisi Mesin Menjadi Miring atau Bahkan Turun

Gejala terakhir yang akan terjadi adalah adanya perubahan posisi mesin. Engine mounting yang harus diganti biasanya akan membuat mesin berada dalam posisi miring. Atau, bisa saja posisinya bisa turun ke bawah.

Akibat Tidak Mengganti Engine Mounting

Ada banyak hal yang akan terjadi, jika engine mounting tidak segera diganti. Adapun beberapa di antaranya adalah:

Menimbulkan Getaran Mesin yang Mengganggu

Fungsi utama engine mounting adalah meredam getaran mesin. Jika engine mounting tidak kunjung diganti, engine mounting akan kehilangan fungsinya. Hal itu akan berdampak pada getaran mesin mobil.

Mesin mobil akan mengeluarkan getaran yang amat mengganggu. Getaran tersebut bisa muncul dari mana saja. Entah itu dari pembakaran mesin ataupun dari transmisi.

Selang Bahan Bakar Mobil Akan Terganggu

Engine mounting yang tak kunjung diganti juga berpengaruh pada bahan bakar mobil.Bila engine mounting tak kunjungi diganti, selang bahan bakar akan mengalami suatu gangguan. Gangguan tersebut berupa getaran yang membuat selang seolah-olah tengah digoyang-goyangkan.

Hal itu tidak menjadi masalah, bila terjadi sekali atau dua kali. Namun, bila terjadi lebih dari sekali, Sahabat harus segera mengganti engine mounting-nya.

Kisi Radiator Mobil Juga Akan Rusak

Bagian mobil lainnya yang akan mendapat efek buruk adalah kisi radiator. Saat engine mounting mulai rusak, kipas pada mesin akan mulai bergoyang. Jika dibiarkan, hal itu akan merusak kisi radiator secara perlahan. Efek negatif ini hanya bisa dirasakan pada mobil yang memiliki kipas belt atau kipas non elektrik fan.

Seperti halnya, komponen mobil lainnya, engine mounting juga harus diganti. Ada saat-saat tertentu di mana engine mounting layak diganti. Saat odometer sudah mencapai kilometer tertentu, serta saat munculnya gejala-gejala aneh adalah dua di antaranya.

Segera ganti engine mounting bila sudah tiba waktunya. Kalau tidak, Sahabat akan merasakan sejumlah dampak negatif. Mulai dari munculnya getaran aneh pada mesin, sampai rusaknya kisi radiator.

Mesin mobil akan menimbulkan getaran tinggi saat dinyalakan. Namun, penumpang yang ada di dalam kabin mobil tidak terlalu merasakan getarannya bahkan dalam kecepatan tinggi sekalipun. Engine mounting merupakan komponen yang bertugas untuk menahan dan meredam getaran mesin agar tidak masuk ke dalam kabin.

Engine mounting bisa dibilang komponen mobil yang cukup awet dan kuat. Komponen ini cukup slow moving dan jadi salah satu bagian mobil yang jarang mengalami pergantian, tapi bukan berarti tanpa risiko. Sahabat perlu tahu tanda-tanda engine mounting perlu mendapatkan perawatan atau bahkan pergantian.

Tanda Engine Mounting Bermasalah atau Rusak

Mobil disusun dari banyak komponen dan beberapa bagian di antaranya saling terhubung. Jika ada kerusakan di salah satu komponen, pasti akan memengaruhi kenyamanan berkendara. Begitu juga dengan komponen engine mounting yang terhubung dengan mobil secara keseluruhan.

Tanda-tanda engine mounting bermasalah sudah bisa dirasakan sejak pertama kali mobil dinyalakan. Sahabat bisa mendengar bunyi kasar dan keras di bagian mesin. Hal ini terjadi lantaran engine mounting tidak bisa menahan getaran besar dari mesin.

Untuk beberapa jenis mobil yang memiliki penggerak roda belakang, getaran yang ditimbulkan dari kerusakan engine mounting akan lebih terasa. Seringnya, kerusakan terjadi karena karet di dalamnya sobek.

Jika dipaksakan untuk menjalankan mobil, mesin tidak akan ajek dan cenderung bergoyang mengayun. Hal ini akan menyebabkan bunyi gludug dari bagian ruang mesin. Suara akan semakin parah saat mobil melewati jalanan yang kasar dan bergelombang.

Jika menemukan adanya getaran pada bagian mesin, segerakan mengecek kondisi engine mounting. Buka bagian kap mesin dan lihat bagian sisi-sisi mesin yang berupa karet. Biasanya, ada tiga atau empat titik di sisi mesin yang dilengkapi dengan karet.

Perhatikan karet dengan teliti dan lihat apa ada retakan atau pecahan di bagian tersebut. Rusaknya karet bisa terjadi karena beberapa faktor. Bisa jadi karena usia komponen yang sudah semakin tua atau sering mengalami getaran yang kencang pada mobil.

Dampak Kerusakan Engine Mounting yang Dibiarkan

Setelah menemukan tanda-tanda kerusakan pada engine mounting, lakukan perawatan atau pergantian segera. Seperti yang disebutkan sebelumnya, kerusakan engine mounting akan menurunkan kenyamanan berkendara. Jangan tunda masalah serius ini karena akan berdampak pada komponen mobil lain yang juga penting.

Mesin mobil terhubung langsung dengan selang bahan bakar dan radiator. Getaran mesin yang tidak teredam akan membuat sambungan-sambungan tersebut tergesek atau terbentur dengan bagian lain. Jika dibiarkan terlalu lama, sambungan selang-selang tersebut akan menjadi kendor, malah bisa jadi bocor.

Kebocoran bahan bakar tentunya sangat berbahaya untuk kendaraan. Aliran bahan bakar yang tidak terhubung mungkin akan membuat mesin tidak bisa menyala. Lebih bahayanya lagi, kebocoran ini bisa menimbulkan ledakan dari perapian dalam mesin.

Durasi Mengganti Engine Mounting

Pergantian engine mounting biasanya dilakukan setelah mobil menempuh jarak 50.000 – 60.000 kilometer. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa jalanan kota membuat usia komponen mobil berkurang. Hal ini disebabkan mobil-mobil yang digunakan di jalanan perkotaan menemui kemacetan lebih sering.

Kondisi jalanan juga bisa sangat memengaruhi kondisi komponen mobil yang satu ini. Bukan hanya itu, perjalanan panjang dengan kondisi jalanan yang kurang baik juga bisa mempercepat penurunan kondisi komponen.

Untuk itu, perlu adanya pengecekan rutin untuk setiap komponen mobil, termasuk engine mounting. Lakukan pergantian jika sudah ditemukan adanya kerusakan. Ingat, lakukan pergantian komponen di bengkel resmi supaya suku cadang terjamin keasliannya.

Apa gejala engine mounting rusak?

Kuatnya hentakan mesin juga menjadi gejala dari engine mounting yang sudah mulai rusak. Karet-karet di engine mounting tidak lagi bisa meredam getaran. Posisi mesin yang tidak terlihat proporsional, merupakan ciri lain engine mounting yang sudah mulai rusak.

Berapa lama usia pakai engine mounting?

Menurut Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor, Didi Ahadi, usia pakai engine mounting umumnya mencapai 100.000 kilometer. Jika sudah memasuki jarak tempuh tersebut, sebaiknya segera ganti engine mounting dengan yang baru. “Kalau engine mounting sudah aus, timbul getaran yang besar di dalam kabin.

Dimana letak engine mounting?

Engine mounting atau juga sering disebut dengan dudukan mesin merupakan komponen pada sebuah mobil berupa karet dan dilapisi dengan besi di sekeliling dan di bagian tengahnya. Engine Mounting ini berada di bagian engine bay diantara mesin dan juga rangka mobil Sahabat.

Engine mounting terbuat dari apa?

Engine mounting biasanya menggunakan material berbahan karet. Material karet mampu bekerja meredam getaran dengan baik karena sifatnya yang elastis. Ada juga yang menggunakan bahan polyurethane karena lebih kaku sehingga pas untuk mobil sport yang butuh kekakuan lebih untuk menjaga keseimbangan kendaraan.